IAIN STS JAMBI MASIH DIPANDANG
SEBELAH MATA OLEH CALON MAHASISWA BARU DI JAMBI
Dimulainya
tahun ajaran baru ditandai dengan kesibukan para lulusan SLTA-sederajat dalam
mencari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sesuai dengan minat dan bakat mereka
masing-masing. Namun, setiap tahunnya selalu terdapat masalah yaitu tidak
meratanya pendaftaran mahasiswa baru disejumlah PTN.
Institut
Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (IAIN STS Jambi) adalah salah
satu PTN di provinsi Jambi yang merasakan ketidakmerataan jumlah pendaftar.
Proses pendaftaran akan tampak sepi ketika awal-awal pendaftaran dibuka. Namun,
seketika ramai saat detik-detik akhir penutupan pendaftaran.
Seringkali
calon mahasiswa baru memilih IAIN STS Jambi sebagai pilihan terakhir mereka
ketika gagal dalam tes ujian masuk pada Universitas Jambi (UNJA). Citra IAIN
STS Jambi sebagai perguruan tinggi Islam di Jambi menjadi salah satu faktor
mengapa terjadi penumpukan pendaftar pada salah satu PTN terkenal di provinsi Jambi
yaitu Universitas Jambi.
Salah
satu cara jitu yang digunakan oleh IAIN STS Jambi untuk menarik minat para
lulusan SLTA-sederajat yaitu dengan membuka jurusan-jurusan Umum pada salah
satu fakultasnya, seperti jurusan Ilmu Jurnalistik dan Public Relation. Cara
ini juga ditunjang dengan terakreditasinya kedua jurusan tersebut oleh BAN-PT
(Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi).
Dengan
dibukanya 2 jurusan umum yang terdapat di IAIN STS Jambi, diharapkan IAIN dapat
melahirkan para lulusan jurnalis yang islami. Selain itu juga diharapkan dapat
merubah citra IAIN STS Jambi di mata masyarakat pada umumnya.
Cara
jitu yang dilakukan oleh IAIN STS Jambi dalam menarik minat para lulusan
SLTA-sederajat masih terkendala oleh pola pikir masyarakat yang primitif. Pola
pikir yang dimaksud ialah IAIN hanya dianggap sebagai perguruan Tinggi yang
hanya meluluskan para mahasiswanya sebagai ustad/Kiai/Da’I atau orang yang
bekerja di masjid. Sedangkan Universitas Jambi lah yang Pola pikir yang terkenal adalah “Kalo mau jadi Ustad, masuklah IAIN. Tapi,
kalo mau jadi Pengusaha/Orang Kaya, masuklah UNJA.” Pola pikir salah inilah
yang ingin diubah oleh para akademisi IAIN STS Jambi.
Seharusnya
para akademisi IAIN STS Jambi, sebelum
merubah pola pikir masyarakat, mereka juga harus meningkatkan kualitas pengajar
maupun akademisi (re-mahasiswa). Hal ini bisa dilakukan dengan terbuktinya
kualitas para lulusan IAIN STS Jambi yang mampu bersaing di dunia kerja tanpa
harus meninggalkan citra Islami mereka. Contohnya, tidak hanya sebagai ustad,
tetapi lulusan IAIN STS Jambi mampu menjadi salah satu anggota DPRD, bahkan
menjadi Bupati di salah satu Kabupaten dalam Provinsi Jambi.
Kampus
IAIN STS Jambi juga memiliki keunggulan tersendiri. Adanya fasilitas penunjang
pendidikan baik untuk akademisi di dalam Perguruan Tinggi maupun para akademisi
di luar perguruan tinggi. Contohnya adalah IAIN STS Jambi memiliki tempat
perkemahan terluas bagi insan Pramuka di
provinsi Jambi (BUMI PERKEMAHAN). Namun, fasilitas bumi perkemahan tersebut
tidak didukung dengan keadaan jalan yang bagus menuju lokasi. Hal ini juga
harus menjadi perhatian penting bagi para akademisi sebelum merubah citra IAIN
STS Jambi di mata masyarakat umum.
Banyak
hal yang harus diubah. Banyak hal yang harus diperbaiki. Tenaga pengajar maupun
pendidik, mahasiswa maupun mahasiswi harus berpegangan tangan guna membuktikan
kepada khalayak bahwa IAIN STS Jambi juga layak mendapat perhatian masyarakat.
No comments:
Post a Comment