background

Wednesday, December 26, 2012

7 Ciri Cowok PHP

Duh, lagi-lagi korban cowok PHP (Pemberi Harapan Palsu) berjatuhan. Alhasil, bertambah lagi pasukan galau dan sakit hati. Supaya nggak ikutan jadi korban, kenali tujuh ciri cowok PHP berikut ini.
  1. Menghubungi secara “musiman”. Cowok ini menghubungi kita sesekali aja dan sangat random. Dia bisa intens mendekati selama seminggu, setelah itu menghilang berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan seseolah ditelan bumi. Terus, suatu saat dia bakal kembali  hubungin kita dengan modus serupa.
  2. Nggak menepati janji. “Nanti aku telepon, ya.”, “Kapan-kapan aku ke rumah kamu.” Walaupun dikatakan dengan cukup meyakinkan, namun ‘nanti’ (apalagi ‘kapan-kapan’) ini nggak pernah diwujudkan.
  3. Jago ngomong dan flirting. Dia nggak canggung berdekatan dengan kita, bahkan bisa dengan lancarnya flirting. Caranya yang smooth dan lihai dalam mendekati, membuat cewek mudah tertarik. Tapi cuma sebatas itu saja, dia nggak pernah membahas perasaan dengan lebih serius. 
  4. Akrab dengan banyak cewek. Dia dekat dengan banyak cewek. Ini bisa dilihat dari keseharian maupun lewat sosial media-nya
  5. Sikap berubah-ubah. Hampir sama dengan pola dia yang nggak jelas dalam menghubungi kita, sikap dia pun nggak kalah random-nya. Bisa dalam sehari, dia akrab banget sama dia. Eh, keesokan harinya dia seolah amnesia dan melupakan momen tersebut. 
  6. Sikapnya saat di depan teman-teman beda. Di depan orang-orang, dia nggak pernah menunjukkan kedekatan dengan kita. Apalagi menunjukkan rasa suka.
  7. Nggak mengenalkan kita pada orang yang dekat dengannya. Yup, dia nggak pernah mengenalkan teman dekatnya atau keluarganya.
Ketemu cowok yang seperti ini? Artinya, kita harus lebih waspada. Nggak perlu antipati atau berprasangka buruk, sih. Nggak apa-apa kok, berteman dengan dia. Yang terpenting, manage your expectation and protect your heart.




sumber: gadis.co.id

5 Tanda Mantan Ingin Balikan

Gadis Cinta Melulu

Dia yang sempat menghilang, tiba-tiba sikapnya berubah. Lebih perhatian, lebih manis dan lebih terbuka. Padahal, status kamu dan dia sudah mantan. Hmm, bisa jadi mantan pengin balikan tuh, sama kamu. Nah, sebelum menarik kesimpulan, coba deh, cek tanda-tanda mantan ingin balikan, berikut ini:

  1. Mulai Dengan Bertanya KabarWalaupun nggak sesering saat pacaran, mantan kini mulai rajin menghubungi lagi. Awalnya, tentu saja dibuka dengan bertanya kabar, terus lanjut dengan pertanyaan pamungkas: “Nggak apa-apa nih, kalau aku ganggu kamu? Nanti ada yang marah lagi.”  
  2. Cari-cari KesamaanKalau mantan tahu kita masih jomblo, biasanya dia mulai tuh, mencari-cari kesamaan antara kita dan dia. Mulai dari hobi, musik favorit, atau makanan kesukaan. Adanya kesamaan kita dan dia membuat mantan makin mantap untuk balikan lagi sama kita. 
  3. Mengajak Bernostalgia“Ingat nggak sih, dulu kita....” Nah, kalau kalimat pembukanya sudah begini, jelas banget mantan masih terkenang memori manis (mulai dari tanggal jadian sampai kado) saat pacaran dulu. Dengan mengajak kita bernostalgia, mantan berharap kita jadi punya chemistry lagi dengan masa lalu. 
  4. Kasih Perhatian LebihMemberi selamat saat tim dance kita menang, menelepon atau BBM untuk mengingatkan makan dan sederet perhatian lainnya adalah sinyal kuat mantan masih ingin balikan. Apalagi, jika sebelumnya dia  tergolong cowok yang sangat cuek. 
  5. Minta Maaf Untuk Kesalahannya DuluNggak disangka, mantan meminta maaf untuk kesalahannya dulu selama pacaran dengan kita. Eits, jangan kaget, lalu mencap mantan yang tidak-tidak, ya. Bisa jadi, permintaan maaf ini adalah wujud penyesalan terhadap kesalahan yang sudah pernah dia lakukan ke kita. Jadi, nggak ada salahnya menerima permintaan maafnya dengan tulus.





sumber: Gadis.co.id

:: Gadis.co.id :: :: 4 Film Seru di 2013 ::

Tahun 2013 akan dipenuhi film-film seru. Sebagian besarnya adalah sekuel dari film yang sudah tayang tahun sebelumnya. Ini dia empat di antaranya.

Despicable Me 2
Rilis: 3 Juli 2013
Gru (Steve Carell) dan para Minions akan kembali mengocok perut kita tahun 2013. Dengan sejumlah karakter baru yang menggemaskan, Despicable Me 2 dijamin bisa membuat liburan sekolah lebih berwarna. Jadi nggak sabar melihat aksi apalagi yang akan dilakukan Gru dan kawan-kawan!


















Thor: The Dark World
Rilis: 8 November 2013

Selain Iron Man, anggota The Avengers lain yang filmnya dirilis tahun ini adalah Thor (Chris Hemsworth). Dalam The Dark World, Thor bertarung melawan alien ras baru bernama Malekith. Alien ini berencana mengubah dunia menjadi gelap. Dengan dibantu kekasihnya, Jane Foster (Natalie Portman), Thor berusaha menggagalkan rencana tersebut walau usahanya itu bisa mempertaruhkan nyawa sendiri.

















Fast 6
Rilis: 24 Mei 2013


Nggak terasa, film action yang mengedepankan aksi balap mobil, Fast and Furious Sudah mencapai sekuel keenam. Dengan inti cerita serupa, Fast 6 akan kembali menyuguhkan aksi kejar-kejaran antar mobil dengan special effects yang jempolan. Oya, aktor Indonesia Joe Taslim kebagian peran antagonis di film ini, lho!

















The Wolverine
Rilis: 26 Juli 2013

Cerita The Wolverine kali ini diambil dari komik karya Chris Claremont dan Frank Miller yang terbit tahun 1982. Logan (Hugh Jackman) pergi ke Jepang untuk berguru dengan samurai. Di sana, ia menemukan sesuatu yang membuatnya teringat akan masa lalunya. Mayseeta – Foto: www.collider.com, www.comingsoon.net













Wednesday, December 19, 2012

Model-Model Komunikasi


2.1 Pengertian dan Fungsi Model Komunikasi
Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Model jelas bukan fenomena itu sendiri. Model hanya sebagai alat untuk menjelaskan fenomena. Kita sering mencampuradukkan antara model komunikasi dengan fenomena komunikasi. Sebagai alat untuk menjelaskan fenomena komunikasi, model mempermudah penjelasan tersebut. Hanya saja model tersebut sekaligus mereduksi fenomena komunikasi. Artinya ada nuansa komunikasi lainnya yang mungkin terabaikan dan tidak terjelaskan oleh model tersebut.
Menurut Sereno dan Mortensen, (dalam Mulyana, 2001:121) model komunikasi adalah deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”.
Pakar komunikasi yang lain, Aubrey Fisher, mengatakan bahwa model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Model dapat dikatakan sebagai gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori.
Dengan kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan. Atau seperti dikatakan Werner J.Severin dan James W. Tankard, Jr. Model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukkan dengan teori. Oleh karena kita memilih unsur-unsur tertentu yang kita masukkan dalam model, suatu model mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya mengimplikasikan suatu teori mengenai fenomena yang diteorikan. Model dapat berfungsi sebagai basis bagi suatu teori yang lebih kompleks, alat untuk menjelaskan teori dan menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep.

2.2 Model dasar Komunikasi
Model dasar komunikasi yang menggambarkan proses terjadinya peristiwa komunikasi, yaitu menggambarkan tentang unsur-unsur apa saja yang terlibat dalam peristiwa komunikasi dan bagaimana masing-masing unsur saling terkait membentuk suatu proses komunikasi. Adapun yang termasuk model dasar komunikasi adalah:
a)      Model komunikasi intra pribadi dan antar pribadi dari Barnlund;
ü model komunikasi intrapribadi Barnlund
Komunikasi intrapribadi merupakan proses pengolahan dan penyusunan informasi melalui system syaraf yang ada di dalam otak kita, yang disebabkan oleh stimulus yang ditangkap oleh pancaindra. Proses berpikir adalah bagian dari proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu. Prilaku nonverbal sender berpengaruh positif, negative, atau netral bagi receiver.
ü model komunikasi antarpribadi Barnlund
Model komunikasi ini merupakan kelanjutan dari model komunikasi intrapribadi. Unsur tambahan di dalam proses komunikasi adalah pesan dan isyarat prilaku verbal. Pola dan bentuk komunikasi yang berlangsung antara 2 orang atai lebih sangat dipengaruhi oleh hasil komunikasi intrapribadi masing-masing individu. Ciri-ciri komunikasi ini adalah bersifat spontan, tidak berstruktur, tidak mengejar tujuan yang direncanakan, identitas keanggotaannya tidak jelas, terjadi hanya sambil lalu.
b)     Model komunikasi linear dari Lasswell:
Model komunikasi Lasswell menjelaskan 5 unsur yang terlibat dalam peristiwa komunikasi, yaitu:
ü  Sender (pengirim)
ü  Message (pesan)
ü  Channel (media)
ü  Receiver (penerima)
ü  Effect (respon)
c)      Model Komunikasi Sirkuler Dari Osgood Dan Schramm;
Model proses komunikasi yang digambarkan oleh Osgood dan Schramm ini terutama berlaku untuk bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi. Dijelaskan bahwa proses komunikasi berjalan secara sirkuler, dimana masing-masing pelaku secara bergantian bertindak sebagai komunikator/sumber dan komunikan/penerima.
Proses komunikasinya dapat digambarkan demikian. Pertama, pelaku komunikasi pertama kali mengambil inisiatif sebagai sumber/komunikator membentuk pesan (encoding) dan menyampaikannya melalui saluran komunikasi tertentu kepada lawan komunikasinya yang bertindak sebagai penerima/komunikan. Kedua, pihak penerima/komunikan kemudian setelah menerima pesan akan mengartikan (decoding) dan menginterpretasikan (interpreting) pesan yang terimanya. Ketiga, pihak sumber/komunikator yang pertama serkarang bertindak sebagai penerima/komunikan. Ia akan mengartikan dan menginterpretasikan pesan yang diterimanya, dan kalu ada tanggapan/reaksi, kembali ia akan membentuk pesan dan menyampaikannya kembali ke pasangan komunikasinya.
d)     Model Komunikasi Gerbner;
Model komunikasi yang dikemukakan Gerbner hampir sama bentuknya dengan model Lasswell. Tapi prosesnya lebih kompleks karena meibatkan elemen-elemen komunikasi yang lebih banyak. Model komunikasi yang dibuat Gerbner ada dua, yaitu:
ü  Model Verbal
Model verbal dari Gerbner memberikan gambaran bahwa komunikasi mencakup sebelas komunikasi, yaitu:
·         pelaku komunikasi (komunikator dan komunikan),
·         objek peristiwa,
·         resepsi terhadap objek peristiwa,
·         reaksi,
·         situasi,
·         saluran/media,
·         distribusi,
·         bentuk/struktur/pola,
·         kontens,
·         makna isi pesan, dan
·         akibat/hasil.
ü  Model Gambar.
Model gambar yang dibuat Gerbner menjelaskan bahwa proses komunikasi diawali dengan satu tindakan pemahaman (persepsi). Meskipun proses komunikasi baru dimulai dari adanya persepsi (E1), namun persepsi tersebut tidak dapat lepas dari adanya suatu peristiwa (E). Tanpa adanya peristiwa (E), tidak akan pernah muncul persepsi (E1), dan dengan yidak munculnya persepsi (E1) maka tidak akan terjadi proses komunikasi. Oleh karena itu, Gerbner melihat model gambar melalui dua dimensi pendekatan, yaitu pendekatan transaksional dan pendekatan psychopyhysical (psikologi fisik).
e)      Model komunikasi Riley and Riley;
Proses komunikasi pada model-model yang terdahulu sepetinya mengasumsikan terjadinya suatu kevakuman sosial dimana pengaruh lingkungan tidak perlu dipersoalkan. Hal ini dikritik oleh John W. Riley dan Mathilda W. Riley (1959) dalam tulisannya tentang Mass Communication The Social System. Manusia menurut mereka, sebagai Homo Comunicas sebenarnya merupakan bagian dari suatu lungkungan atau sistem dengan struktur yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pengamatan terhadap tingkah laku komunikasi manusia perlu dipandang secara sosiologis.
f)       Model Komunikasi Newcomb;
Model komunikasiyang dikebangkan Newcomb merupakan model komunikasi antarpribadi. Melalui modelnya ini Newcomb menggambarkan tentang dinamika hubungan komunikasi antara dua individu tentang suatu objek yang dipersoalkan mereka. Menurut model Newcomb, yang kemudian dikenal dengan sebutan “model keseimbangan”, pola komunikasi yang terjadi antara dua individu mempunyai dua bentuk apabila dua orang yang berkomunikasi tentang suatu hal/objek sama-sama mepunyai sikap menyukai atau memiliki selera yang sama terhadapa hak/objek yang dibicarakan.
g)      Model Komunikasi Shanon Dan Weaver;
Model komunikasi dari Shannon dan Weaver melibatkan tujuh (7) komponen komunikasi. Ketujuh komponen komunikasi tersebut adalah:
ü  information source (sumber informasi),
ü  message (pesan),
ü  transmiter (alat/saluran penyampaian),
ü  signal (tanda, sinyal),
ü  receiver (alat penerima),
ü  destination (sasaran penerima pesan),
ü  noise source (sumber gangguan).
h)     Model Komunikasi Defleur;
Model komunikasi yang dibuat oleh Melvin DeFleur pada dasarnya merupakan pengembangan dari model komunikasi yang dibuat oleh Shannon dan Weaver. Model DeFleur ini cocok menggambarkan proses komunikasi melalui media massa (komunikasi massa). Di dalamnya tercakup delapan (8) komponen proses komunikasi massa, yaitu:
ü  source,
ü  transmitter,
ü  channel,
ü  receiver,
ü   destination,
ü  noise,
ü  mass medium device (sarana medium massa), dan
ü  feedback device (sasaran penyampai umpan balik).

2.3  Model-model Pengaruh Komunikasi
Model pengaruh komunikasi, yaitu model yang menggambarkan bagaimana upaya komunikator dalam mempengaruhi khalayak agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh khalayak. Yang menjadi titik perhatian dari model ini adalah pihak komunikator atau sumber penyampai pesan. Adapun termasuk dalam model pengaruh komunikasi antara lain:
a)      Model Stimulus Respon Dari Dew Flerur;
Model Stimulus-Response (Rangsangan-Tanggapan), atau lebih populer dengan sebutan model S-R menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima (receiver) sebagai akibat dari komunikasi. Menurut model ini, dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari “stimulus” (rangsangan) tertentu. Dengan demikian, besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus. Model S-R dapat digambarkan sebagai berikut:
S --------------- O -------------- R
Sebagaimana terlihat dalam gambar diatas, model ini memberikan gambaran tentang tiga (3) elemen penting:
ü  Stimulus (S), yakni pesan
ü  Organisme (O), dalam hal ini penerima (receiver), dan;
ü   Response (R) yakni akibat atau pengaruh yang terjadi.
b)     Model Pengaruh Psikkologis TV Dari Comstock;
Model yang dibuat Comstock ini secara khusus mengungkapkan tentang pengaruh televisi (TV) terhadap tingkah laku seseorang. Menurut model ini, TV dpat disejajarkan dengan pengalaman, tindakan atau observasi perorangan yang dapat menimbulkan konsenkuensi terhadap pemahaman ataupun tingkah laku. Dengan demikian, TV tidak hanya dipandang mampu mengajarkan tingkah laku, tetapi juga mampu bertindak sebagai stimulus (ragsangan) untuk membangkitkan tingkah laku yang telah dipelajari dari sumber-sumber lain.


c)      Model Komunikasi Dua Tahap Dari Katz Dan Lazarsfeld;
Model dari Katz dan Lazarsfeld lazim disebut dengan two step flow model of communication (model komunikasi betahap dua), menjelaskan tentang proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa kepada khalayak. Menurut model ini, penyebaran dan pengaruh informasi yang disampaikan melalui media massa kepada khalayaknya tidak terjadi secara langsung (satu tahap), melainkan melalui perantara seperti misalnya “pemuka pendapat” (opinion leaders). Dengan demikian proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa terjadi dalam dua tahap:
ü  informasi mengalir dari media massa ke para pemuka pendapat;
ü  dari pemuka pendapat ke sejumlah orang yang menjadi pengikutnya.
d)     Model Spiral Kehening Dari Noelle-Neumann;
Model spiral keheningan (the spiral of silence) yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Neumann (1947), juga menjelaskan tentang dampak penyebaran informasi melalui media massa. Menurut model ini, besar kecilnya pengaruh media massa tergantung pada interaksi antara media massa, komunikasi antarpribadi, dan persepsi seseorang mengenai pendapat dirinya dikaitkan dengan pendapat orang lain yang ada di lingkungan masyarakat sekitar.

Wednesday, October 24, 2012

Sejarah Perkembangan Komunikasi


Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.
Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data autentik yang dapat menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah suatu peristiwa yang berlangsung secara mendadak. Everett M. Rogers menilai peristiwa ini sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara tertulis.[1]
Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun yang lalu, kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.[2] Pada 1200 tahun yang lalu, penduduk Asia Tenggara berani mengarungi samudera dengan hanya menggunakan perahu. Kelompok pelaut ini adalah pelayar yang tidak berbekal kompas atau alat navigasi lainnya. Mereka tidak tahu menulis tetapi mampu membaca lambang-lambang isyarat melaui gejala alam, seperti posisi bintang dan gerakan air laut.
Sedangkan bukti kecakapan manusia berkomunikasi melalui tulisan adalah dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 SM. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alpabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM) huruf Latin ( 600 tahun SM), pencetakan buku pertama di Cina (tahun 600 M) dan di Eropa (tahun 1200 M).[3]
Kecakapan manusia berkomunikasi dengan tulisan sampai ditemukannya teknik cetak mencetak pada tahun 1450 oleh Guttenberg dan John Coster di Jerman kira-kira berlangsung 5000 tahun. Penemuan teknik cetak mencetak dianggap sebagai awal revolusi komunikasi.[4] Sebab dengan keterampilan cetak mencetak ini, terbukalah kesempatan baru bagi manusia untuk berkomunikasi dengan jumlah orang yang lebih banyak. Secara berturut-turut dapat dicatat surat kabar pertama yang terbit secara berkala muncul di Italia pada Tahun 1562, disusul penerbitan majalah pertama di Jerman (1594) dan pendirian mesin cetak surat kabar di Amerika Utara (1639).[5]
Kecakapan manusia berkomunikasi dengan alat cetak mencetak berlangsung kira-kira 500 tahun, kemudian manusia terampil berkomunikasi melalui getaran-getaran elektronik. Keterampilan ini secara berturut-turut dimulai dengan penemuan fotografi di atas besi plat (1827), telegraf oleh Samuel Morse (1844), telegraf cetak oleh David Hughes (1955), Cable Trans-Atlantik (1866), telepon oleh Alexander Graham Bell (1876), radio telegraf oleh Guglielmo Marconi (1895), kamera film oleh Auguste dan Lois Lumiere (1895) serta keberhasilan Amerika mendemostrasikan pesawat TV hitam putih dalam tahun 1927.[6]
Lima puluh tahun sesudah Amerika berhasil mendemonstrasikan pesawat TV, kecakapan manusia berkomunikasi memasuki generasi keempat melaui teknologi komunikasi yang lebih canggih. Dalam kurun waktu yang relatif singkat berbagai macam teknologi komunikasi berhasil ditemukan. Secara berturut-turut dapat dicatat komputer pertama ditemukan di Amerika Serikat dalam tahun 1942, menyusul mesin fotokopi Xerox oleh Chester Carson (1946), transistor oleh Laboratorium Elektronik Bell (1947) dan TV berwarna dalam tahun 1951.[7]
Enam tahun kemudian Rusia berhasil meluncurkan satelit Sputnik ke angkasa luar (1957), disusul Amerika Serikat dengan berhasil meluncurkan satelit Telstar (1962). Penemuan video recorder (1968), fiber optic signal (1975), TV computer game (1976), faksimil dan cetak jarak jauh (1980), teleconference, telefoto, video telepon, video-magazine, computer modem (1985) dan terakhir telpon selular dan jaringan internet (1990).[8]
Komunikasi telah memperpendek jarak, menghemat biaya, menembus ruang dan waktu. Komunikasi berusaha menjembatani antara pikiran, perasaan dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya. Komunikasi membangun kontak-kontak manusia dengan menunjukkan keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap dan perilaku orang lain. Komunikasi membuat cakrawala seseorang menjadi makin luas.



[1] Baca, Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi (Edisi Revisi), (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) hal. 4
[2] Ibid, hal 5
[3] Baca, Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi (Edisi Revisi), (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) hal. 5
[4] Ibid
[5] Ibid
[6] Baca, Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc, Pengantar Ilmu Komunikasi (Edisi Revisi), (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) hal. 6
[7] Ibid
[8] Ibid, hal 7