background

Saturday, February 22, 2014

(contoh) Tajuk Rencana



IAIN STS JAMBI MASIH DIPANDANG SEBELAH MATA OLEH CALON MAHASISWA BARU DI JAMBI

Dimulainya tahun ajaran baru ditandai dengan kesibukan para lulusan SLTA-sederajat dalam mencari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing. Namun, setiap tahunnya selalu terdapat masalah yaitu tidak meratanya pendaftaran mahasiswa baru disejumlah PTN.
Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (IAIN STS Jambi) adalah salah satu PTN di provinsi Jambi yang merasakan ketidakmerataan jumlah pendaftar. Proses pendaftaran akan tampak sepi ketika awal-awal pendaftaran dibuka. Namun, seketika ramai saat detik-detik akhir penutupan pendaftaran.  
Seringkali calon mahasiswa baru memilih IAIN STS Jambi sebagai pilihan terakhir mereka ketika gagal dalam tes ujian masuk pada Universitas Jambi (UNJA). Citra IAIN STS Jambi sebagai perguruan tinggi Islam di Jambi menjadi salah satu faktor mengapa terjadi penumpukan pendaftar pada  salah satu PTN terkenal di provinsi Jambi yaitu Universitas Jambi.
Salah satu cara jitu yang digunakan oleh IAIN STS Jambi untuk menarik minat para lulusan SLTA-sederajat yaitu dengan membuka jurusan-jurusan Umum pada salah satu fakultasnya, seperti jurusan Ilmu Jurnalistik dan Public Relation. Cara ini juga ditunjang dengan terakreditasinya kedua jurusan tersebut oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi).
Dengan dibukanya 2 jurusan umum yang terdapat di IAIN STS Jambi, diharapkan IAIN dapat melahirkan para lulusan jurnalis yang islami. Selain itu juga diharapkan dapat merubah citra IAIN STS Jambi di mata masyarakat pada umumnya. 
Cara jitu yang dilakukan oleh IAIN STS Jambi dalam menarik minat para lulusan SLTA-sederajat masih terkendala oleh pola pikir masyarakat yang primitif. Pola pikir yang dimaksud ialah IAIN hanya dianggap sebagai perguruan Tinggi yang hanya meluluskan para mahasiswanya sebagai ustad/Kiai/Da’I atau orang yang bekerja di masjid. Sedangkan Universitas Jambi lah yang  Pola pikir yang terkenal adalah “Kalo mau jadi Ustad, masuklah IAIN. Tapi, kalo mau jadi Pengusaha/Orang Kaya, masuklah UNJA.” Pola pikir salah inilah yang ingin diubah oleh para akademisi IAIN STS Jambi.
Seharusnya para akademisi IAIN STS Jambi,  sebelum merubah pola pikir masyarakat, mereka juga harus meningkatkan kualitas pengajar maupun akademisi (re-mahasiswa). Hal ini bisa dilakukan dengan terbuktinya kualitas para lulusan IAIN STS Jambi yang mampu bersaing di dunia kerja tanpa harus meninggalkan citra Islami mereka. Contohnya, tidak hanya sebagai ustad, tetapi lulusan IAIN STS Jambi mampu menjadi salah satu anggota DPRD, bahkan menjadi Bupati di salah satu Kabupaten dalam Provinsi Jambi.
Kampus IAIN STS Jambi juga memiliki keunggulan tersendiri. Adanya fasilitas penunjang pendidikan baik untuk akademisi di dalam Perguruan Tinggi maupun para akademisi di luar perguruan tinggi. Contohnya adalah IAIN STS Jambi memiliki tempat perkemahan terluas  bagi insan Pramuka di provinsi Jambi (BUMI PERKEMAHAN). Namun, fasilitas bumi perkemahan tersebut tidak didukung dengan keadaan jalan yang bagus menuju lokasi. Hal ini juga harus menjadi perhatian penting bagi para akademisi sebelum merubah citra IAIN STS Jambi di mata masyarakat umum.
Banyak hal yang harus diubah. Banyak hal yang harus diperbaiki. Tenaga pengajar maupun pendidik, mahasiswa maupun mahasiswi harus berpegangan tangan guna membuktikan kepada khalayak bahwa IAIN STS Jambi juga layak mendapat perhatian masyarakat.

(contoh) TOR (Term Of Reference)



T.O.R (TERM OF REFERENCE)

LIPUTAN SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI-

IAIN STS JAMBI



1.      Judul                          : Seleksi Penerimaan  Mahasiswa Baru IAIN STS Jambi

2.      Latar masalah           :

Tahun ajaran baru segera berlangsung. Banyak lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat mulai memilih Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sesuai dengan minat dan tujuan mereka.

Masing-masing PTN mulai menawarkan berbagai jurusan/prodi baik itu merupakan kurusan/prodi yang lama atau dibukanya jurusan/prodi yang baru. Contohnya Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (IAIN STS jambi) juga berlomba dengan PTN yang lain dengan menwarkan jurusan-jurusan yang baru namun telah terakreditasi, seperti Ilmu Jurnalistik, Bimbingan Penyuluhan Islam, atau Public Relation di salah satu Fakultas IAIN STS Jambi.

Setiap tahunnya, IAIN STS Jambi harus selalu bersaing dengan PTN yang lain, seperti Universitas Jambi (UNJA) dalam hal penerimaan mahasiswa baru. Citra yang telah lama melekat pada IAIN STS Jambi sebagai perguruan tinggi yang bercorak Islam terkadang mengurangi minat mahasiswa untuk menyerahkan berkas mereka ke IAIN STS Jambi. Seringkali, IAIN STS Jambi hanya dijadikan sebagai pilihan terakhir para MaBa (Mahasiswa Baru). Inilah yang menyebabkan penerimaan mahasiswa baru di IAIN STS Jambi sepi pendaftar di hari-hari pertama pembukaan pendaftaran namun akan ramai ketika detik-detik penutupan pendaftaran.

3.      Sudut berita (angle)  :

Sudut berita (angle) yang akan digunakan yaitu melihat minat lulusan SMA sederajat dalam memilih IAIN STS Jambi sebagai sekolah lanjutan mereka.

4.      Jenis Tulisan              : Straight News

5.      Pembagian Tulisan   :

Tulisan dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

Ø  Bagian pertama         : difokuskan pada intisari judul berita.

Ø  Bagian kedua            : difokuskan pada proses seleksi penerimaan mahasiswa baru IAIN STS Jambi.

Ø  Bagian ketiga            :  difokuskan pada data, yaitu jumlah calon mahasiswa baru yang akan mengikuti seleksi penerimaan di IAIN STS Jambi.

Ø  Bagian keempat     : difokuskan pada jurusan yang paling banyak diminati para MaBa (Mahasiswa Baru) di IAIN STS Jambi.

Ø  Bagian kelima        : difokuskan pada kapan dilaksanakannya tes seleksi mahasiswa baru

Ø  Bagian keenam      :Penutup.

6.      Narasumber               :

Narasumber yang akan diwawancarai yaitu:

Ø  Kepala Bagian Kemahasiswaan IAIN STS Jambi

Ø  Calon Mahasiswa Baru

7.      Wartawan                  :

Wartawan yang bertugas meliput yaitu: wartawan bagian pendidikan.

8.      Daftar Pertanyaan Wawancara  :

Daftar pertanyaan yang ditanyakan kepada narasumber diantaranya:

Ø  Narasumber KaBag Kemahasiswaan IAIN STS Jambi

1.      Bagaimana proses seleksi mahasiswa baru di IAIN STS Jambi??

2.      Berapa jumlah pendaftar pada seleksi penerimaan mahasiswa baru??

3.      Apa saja jurusan yang paling banyak diminati oleh calon mahasiswa??

4.      Kapan dilaksanakannya tes seleksi Mahasiswa baru di IAIN STS Jambi??

Ø  Nara Sumber Calon Mahasiswa Baru

1.      Jurusan apa yang diminati oleh mahasiswa baru??

2.      Mengapa memilih jurusan tersebut dan memilih IAIN STS Jambi sebagai sekolah lanjutan??

9.      Observasi Lapangan             :

Observasi lapangan digunakan untuk melihat suasana pendaftaran mahasiswa baru di IAIN STS Jambi sehingga  mendapatkan angle berita yang tepat.

10.  Rancangan Gambar/Foto    :

Contoh gambar/foto yang akan dimuat pada halaman koran seperti:

Ø  Kesibukan proses pendaftaran mahasiswa baru

Ø  Gedung IAIN STS Jambi tampak depan.

11.  Tenggat Waktu (Deadline)   : Tanggal 21 Juni 2013



 

Jurnalisme Cetak



Ada 3 pembagian jurnalisme dalam media massa, yaitu:
·         Jurnalisme Cetak
·         Jurnalisme Elektronik
·         Jurnalisme Online
Jurnalistik Cetak sebagai ilmu, teknik, proses, dan karya jurnalistik untuk dipublikasikan di media massa cetak (printed media). Jurnalisme Cetak ini merupakan jurnalistik tertua –sesuai dengan akar kata jurnalistik (journal, du jour, diurna, acta diurna)— lalu berkembang menjadi jurnalistik elektronik dan online.
KARAKTERISTIK
Dibandingkan dengan jurnalistik radio/TV dan online, jurnalistik cetak melalui proses yang rumit, kompleks, namun berkat kerumitan itu pula hasilnya lebih kredibel dan akuntabel dibandingkan jurnalistik radio/TV dan online. Dalam jurnalistik cetak ada rangkaian proses, yaitu:
·         news planning,
·         news hunting,
·         news writing,
·         news editing,
·         layouting/setting,
·         pracetak,
·         cetak, dan
·         distribusi.
Karena proses yang rumit itu pula, karya jurnalistik cetak lebih dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan (kredibilitas dan akuntabilitas).
Jenis-Jenis Jurnalistik Cetak dari segi format kertas/ukuran dan karakter isi, yaitu:
·         Koran harian
·         Suratkabar
·         Tabloid
·         Majalah
·         buku, dan
·         buletin
Dalam jurnalisme cetak, wartawan mampu memberikan setiap sisi cerita dan langsung dapat probe pada latar belakang acara tersebut. Pembaca kemudian diinformasikan dan dididik tentang pergantian peristiwa apakah mungkin ada kontroversi atau bias yang mendasari dalam peristiwa kehidupan.
Ada dua prinsip jurnalistik media cetak, yaitu:
a.       Pembaca (man as reader)
Pembaca bebas memilih topik, informasi, atau berita yang disukai. Bertolak dari hal itu maka sajian informasi dan berita yang menyangkut berbagai bidang kehidupan sangat perlu disajikan sebagai pilihan. Pembaca juga aktif memilih berita yang relevan bagi dirinya.
b.      Prinsip right like your talk.
Prinsip ini mengandung beberapa pengertian. Yang pertama mengandung arti naratif dan tak langsung, sedangkan yang kedua mengandung arti deskriptis yang langsung. Sebagai wartawan, ia seharusnya mencoba untuk obyektif, tidak boleh berpihak. Dalam kedudukan ini, ketika menulis ia harus dalam posisi sebagai pihak ketiga dan menuliskan beritanya dengan penulisan tak langsung (indirect) dan naratif (menceritakan).
Dalam media cetak mesin yang berperan penting adalah reporter atau sumber daya manusia dan yang kedua adalah alat cetak atau sumber daya tehnik.
Struktur Kepegawaian dalam Jurnalisme Cetak yaitu:
·         Pemimpin Perusahaan
·         Pemimpin Redaksi/Redaktur
·         Iklan atau marketing
·         HRD (Human Resouch Development)
·         Wartawan bertugas mencari berita sesuai berita yg diliput.
·         Editor
·      Layouter/Grafis
Syarat-syarat personal menjadi jurnalis media cetak, yaitu:
1.      Disiplin : menjadi jurnalis harus tepat waktu selalu siap menyajikan suatu berita yang akan di publikasikan dan berita itu harus di sajikan se detail mugkin dan harus balance atau seimbang agar berita dapat di terima dengan baik di khalayak dengan menganut asas praduga tak bersalah,dan seaorang wartawan juga harus memperhatikan tata krama. Wartawan setidaknya menganut asas keseimbangan dan asas verifikasi.
2.      Kuriosity adanya rasa ingin tahu,maksudnya para jurnalis harus memiliki sifat yang agresif terhadap informasi-informasi yang belum terangkat,jurnalis tidak terfokus pada satu pokok permasalahan saja melainkan pintar-pintarnya mencari berita atau informasi yang lagi hangat-hangatnya untuk di perbincangkan di khalayak.
3.      Inisiatif : jurnalis harus memiliki inisiatif-inisiatif sendiri tanpa menungu suruhan dari pimpinan untuk meliput suatu masalah.
4.      Tanggung jawab (Responsibility). Harus memiliki rasa tanggung jawab kepada berita yang akan di publikasikan,agar tidak terjadi salah paham,atau ada pihak-pihak yang menuntut terhadap berita
5.      Skil,Kreatifitas, dan keterampilan. Wartawan mesti tau hal-hal yang terkini misalnya dalam bidang politik,ekonomi, olahraga, kesehatan dan lain-lain meskipun tidak secara keseluruhan.
6.      Dan seorang wartawan juga cepat tanggap dalam melihat kejadian yang terjadi dalam masyarakat agar masyarakat mengetahuinya. Misalnya memberikan informasi mengenai anggaran daerah yang dikeluarkan pemerintah karena biasanya anggaran daerah tidak diketahui publik. Hanya sebagian saja yang diketahui publik untuk itulah peranan wartwan untuk selalu memberikan berita dan info kepada publik.